Dalam rangka menempuh Ujian Tengah Semester Genap saya akan
membuat blog dengan tema negara berkembang. Di dunia ini terdapat negara maju
dan negara berkembang. Keduanya memiliki karakteristik yang bisa dibilang
berbanding terbalik. Setiap benua pasti mempunyai negara yang berkembang.
Negara yang saya pilih adalah Negara Kamboja.
Sebelum kita beranjak ke Profil singkat dari Negara Kamboja,
saya akan terlebih dahulu menjelaskan apa yang dimaksud dengan negara berkembang
dan beberapa karakteristiknya.
Negara berkembang adalah negara yang mempunyai kesejahteraan
rendah. Negara berkembang cenderung lambat dalam pembangunan infrastruktur juga
perekonomian. Penduduk yang padat dan tingkat pengangguran yang tinggi membuat
pendapatan perkapita suatu negara rendah.
Ciri-ciri
Negara Berkembang :
1.
Bekas
jajahan negara lain.
2.
Pasar
dan informasi yang tidak sempurna.
3.
Tingginya
tingkat pengangguran
4.
Over
population atau kepadatan penduduk yang tidak terkendali.
Negara Kamboja.
Negara Kamboja
adalah salah satu negara berkembang yang terletak di Asia Tenggara. Kamboja
berbatasan langsung dengan Thailand
di sebelah barat, Laos
di sebelah utara, Vietnam
di sebelah timur, dan Teluk
Thailand di selatan. Negara Kamboja juga dilintasi oleh Sungai
Mekong dan Danau Tonle Sap. Negara yang bernama resmi
Kerajaan Kamboja ini mempunyai luas wilayah 181.035 km2 dengan jumlah penduduk
sekitar 15.458.332 jiwa. Negara Kamboja yang merdeka pada 9 November 1953 ini
beribu kota di Phnom Penh. Sistem pemerintahan Monarki Konstitusional dengan
kepala negara oleh seorang raja yaitu raja Raja Norodom
Sihamoni dan
dengan kepala pemerintahan atau yang menjalankan pemerintahan adalah seorang
perdana menteri yaitu Perdana Menteri Hun
Sen.
Mengapa Kamboja disebut negara berkembang?
Pertama marilah kita lihat dari sejarahnya. Negara
Kamboja adalah negara bekas jajahan Prancis atau disebut juga negara Prektorat
Prancis. Negara bekas jajahan Prancis
ini dikuasai oleh Prancis dari tahun 1853 sampai tahun 1953. Setelah mengetahui
bahwa Kamboja tidak ikut serta dalam perang Vietnam atau posisinya sebagai
negara yang netral maka Prancis memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada
Kamboja tepatnya pada tanggal 9 November 1953. Lalu jadilah negara Kamboja
dengan sistem pemerintahan Kerajaan atau Monarki. Pada saat dijajah oleh
Prancis, Kamboja menyerahkan
Lalu setelah mengetahui bagaimana sejarah
negara Kamboja, kita akan melihat bagaimana keadaan sumber daya alam, penduduk,
kesehatan sampai ekonominya.
Negara ini merupakan negara berkembang selain karena
bekas jajahan negara lain dikarenakan perekonomiannya di topang oleh sector
pertanian. Sekitar 80-85% wilayahnya berupa lahan untuk menanam padi. Kamboja
juga mempunyai hasil pertanian yang cukup banyak diantaranya adalah beras,
jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain sebagainya. Sedangkan
hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja
adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak. Selain bekerja di sector
pertanian, banyak penduduk Kamboja yang juga bekerja di Industri dan juga
bekerja dalam sector perikanan tepatnya di sekitar danau Tonle Sap. Walaupun begitu,
tetap rakyat Kamboja bertumpu banyak terhadap sector pertanian.
Penduduk Kamboja
banyak yang berdiam di daerah pedesaan, karena kembali lagi banyak lahan
pertanian yang terdapat disana. Mereka juga hidup secara tradisional seperti
masyarakat desa pada umumnya mereka hidup sederhana dan rutin pergi ke candi
budha. Mayoritas penduduk Kamboja beragama Budha, maka dari itu terdapat banyak
candi budha. Tingkat pengangguran di Kamboja sempat mencapai angka 5,3 % tapi
setelah itu berangsur-angsur berkurang hingga terakhir data yang saya dapatkan
pengangguran di Kamboja sebesar 0,30% jumlah tersebut sangat menurun drastis
membuktikan bahwa Kamboja berhasil menekan angka pengangguran. Meski demikian
Kamboja belum bisa benar-benar terbebas dari masalah pengangguran sampai saat
ini.
Upah minimum bagi pekerja berkisar sekitar $128,00
perbulan sehingga membuat pendapatan perkapita negara ini berkisar antara $1.080
dengan PDB sebesar $16.551 miliar.
Dalam perkembangan sistem informasi, Kamboja
mengalami kelambatan. Maka dari itu ASEAN sempat mengunjungi Kamboja untuk
mengurus mengenai pengumpulan database dan informasi-informasi yang akan
dipublikasikan kepada masyarakat atau yang akan diterima oleh pemerintah maupun
dunia internasional.
Lalu apa masalah yang dialami oleh masyarakat
Kamboja ?
Negara Kamboja
pernah mengalami yang menurut saya menarik untuk saya bahas dalam blog ini.
masalah tersebut adalah sekitar 40% masyarakat di Kamboja mengalami masalah
kejiwaan. Memang masalah ini bukan merupakan masalah ekonomi yang pelik dalam
penyelesaiannya namun masalah ini juga menunjukkan bagaimana perkembangan
masyarakat dan kesehatannya juga bagaimana pemerintah menghadapi masalah
kesehatan yang tidak dapat disepelekan ini.
Masalah ini berawal
dari kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental sangatlah rendah. Sebagian besar
dari masyarakat Kamboja masih kental dengan kepercayaan magis. Jadi pandangan
masyarakat terhadap penderita yang terkena gangguan/masalah mental adalah
seseorang yang telah dimasuki oleh roh jahat dan merupakan sesuatu yang tidak
dapat disembuhkan oleh medis. Hal tersebut membuat mereka lebih mempercayai
dukun atau sesepuh yang sudah dianggap mempunyai ilmu sakti untuk mengatasi
gangguan mental tersebut. Tapi hanya
segelintir dari penderita gangguan mental tersebut yang dibawa oleh keluarganya
ke pengobatan (oleh dukun, dll) kebanyakan justru penderita disembunyikan ole
keluarga atau kerabatnya agar tidak ada orang yang mengetahui. Namun, beberapa
tahun terakhir ini kesadaran masyarakat terhadap gangguan mental mulai
meningkat dan mengubah presepsi yang memandang negative pada gangguan mental
menjadi lebih realistis. Mereka sudah mulai menyadari bahwa gangguan mental
bukan merupakan gangguan dari roh jahat juga mulai mengesampingkan unsure magis
yang dulu sangat kental. Mereka mulai bisa menerima teknologi medis yang akan
menangani berbagai masalah kesehatan khususnya kesahatan mental. Hal tersebut
tidak lepas dari usaha pemerintah melalui LSM atau organisasi-organisasi yang
peduli dengan kesehatan mental masyarakat Kamboja. Pemerintah juga terus
memberikan pelatihan kepada psikiater, perawat kesehatan jiwa, psikolog dan
sebagainya. Pemerintah dan LSM membagi tugas dari atas yang dikerjakan oleh
pemerintah dan dari bawah yang dikerjakan oleh LSM atau organisasi. Kalau pemerintah
memberikan pelatihan kepada teknisi medis maka yang dilakukan LSM adalah
memberikan pelatihan secara langsung terhadap masyarakat mengenai kesehatan
mental juga bagaimana dampak kesehatan mental. Pelatihan tersebut ditujukan
khususnya kepada tokoh masyarakat agar mereka sadar atas masalah ini dan bisa
membantu orang lain untuk menangani dan mulai member pengetahuan kepada orang
lain. Selain itu, disediakan pula kelompok konseling. Jadi lebih pada
dilakukannya upaya pencegahan di berbagai tahap.
Lalu apa kendala
dalam pelaksanaan berbagai upaya dalam penanganan masalah ini adalah tidak
adanya dana untuk urusan masalah kesehatan mental ini bahkan tidak ada dana
pula dari donator atau bantuan dari negara lain hal tersebut dikarenakn
kebanyakan negara yang akan menjadi donator menginginkan hasil yang cepat
padahal masalah kesehatan mental ini merupakan masalah yang tersembunyi dan
membutuhkan proses yang panjang. Selain dana juga terdapat kendala pada
kebijakan public. Pembuat kebijakan belum bisa memprioritaskan masalah ini. Dalam
masalah ini pemerintah belum menetapkan kebijakannya secara jelas melainkan
hanya melakukan upaya-upaya.
Lalu selain
pemerintah dan LSM siapa saja yang berperan dalam masalah ini?
Biksu atau pemuka agama di Kamboja juga cukup
berperan dalam masalah ini namun penanganannya masih dalam bentuk doa-doa atau
ritual tertentu. Mengapa Biksu diharapkan berperan? Karena masyarakat akan
mencari bantuan kepada seseorang yang dipercayainya, dan seseorang itu adalah
biksu atau pemuka agama.
Negara atau organisasi mana saja yang terlibat
dalam masalah mental di Kamboja ?
Satu-satunya negara
yang mau membantu adalah negara Australia. Australia megirimkan beberapa ahli
psikiater lalu sebagian besar upaya-upaya yang dilakukan adalah oleh peerintah
dan para ahli dari Australia. Para ahli dari Australia tersebut benar-benar
bekerja keras untuk membebaskan masyarakat Kamboja dari masalah mental tersebut
karena masalah tersebut tidak bisa disepelekan. Australia juga menyarankan
adanya kampanye di Kamboja seperti yang telah dilakukan di Australia yaitu
kampanye Mental As. Kampanye tersebut adalah kampanye yang dilakukan oleh the
Australian Broadcasting corporation sebagai bagian dari Pekan Kesehatan Mental
di Australia. Kampanye tersebut memberitahu bahwa jika seseorang merasa stress,
perlu nasehat atau perlu dukungan diharapkan segera berkunjung ke layanan
kesehatan yang tersedia.
Dampak yang dapat
dirasakan terhadap kehadiran Australia adalah mulai teratasinya masalah
kesehatan mental dengan bertahap walaupun belum 100% teratasi, mulai ada
kesadaran oleh masyarakat Kamboja untuk peduli terhadap kesehatannya
masing-masing (meliputi kesehatan mental dan fisik).
Referensi :
1. www.mfaic.gov.kh (official website Cambodia)
2. id.trandingeconomics.com/cambodia/unemployment-rate
3. psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?=com_content&view=article&id=669&itemid=610
4. m.radioaustralia.net.au
Ternyata ada yah negara yang tidak hanya mempunyai masalah kronik seperti ekonomi dan politik. Terimakasih sudah menambah pengetahuan saya. Semangatt!!
BalasHapusWah terimakasih ya!π
HapusInteresting sekali dio.... Benar-benar menambah wawasan. Saya baru tau kalau keadaan sosial di kamboja benar-benar mempengaruhi sektor perekonomiannya.
BalasHapusDitunggu post yg selanjutnyaa!!!
Wahh arigatou diahh! Semoga bisa posting lbh banyak negara yahhπ
HapusBermanfaat sekali mbak , jadi tau deh kamboja kek gimana ngga cuma tau angkor wat di tomb raider aja ahaha
HapusMakasih ya ini sangat berguna bagiku
HapusLuar biasa... kupasan yang menarik.... calon lulusan h.i berkualitas .... dilematik pengobatan konvesional kamboja memang scope yg menarik... 2 jempol dio
BalasHapusAminnn semoga bermanfaat dimas π
HapusKupasan tentang Kamboja menambah wawasanku dio, sangat menarik, permasalahan yang dialami kamboja dipaparkan dengan baik pula.
BalasHapusSemoga bisa lebih memperluas wawasan ya elis. Dankeπ
HapusWaaaa menarik sekali. Mungkin besok bisa bahas Indonesia juga kalik ya secara mendetail hihi
BalasHapusSoon yah kak Indonesianya. Thanku btwπ
HapusSoon yah kak Indonesianya. Thanku btwπ
HapusWah bagus sekali yah.. Ternyata kambojo juga sangat luar biasa..makasih atas infonya yah kak
BalasHapusWahhh ciamik ciamikk ulasannya lengkap
BalasHapusWahhh ciamik ciamikk ulasannya lengkap
BalasHapusLuar biasa sekali ulasan nya. Terima kasih sudah menambah wawasan saya dioo. Sukses terus !!!
BalasHapusSaya tunggu info-info selanjutnya dioo, semoga bermanfaat untuk semua.
NICE !!! sangat menarik untuk menambah wawasan :)
BalasHapusnice , sukses dio
BalasHapusTerimakasih atas sharing ulasannya yang cukup lengkap. Dapat menambah wawasan tentang negara Kamboja :D
BalasHapusTernyata pemerintah kamboja peduli sekali dengan masyarakatnya . Terbukti dengan adanya upaya yang diberikan pemerintah kepada masyarakat untuk mengubah perspektif penyakit itu bukan karena makhluk halus melainkan memang sebuah penyakit yang memang harus disembuhkan . Thats great !!! Ditunggu post negara lainnyaaa diiooo π
BalasHapusTernyata di zaman yang modern ini masih banyak masyarakat kamboja yang percaya dengan mistis ya, terimakasih dio informasinya menambah wawasan saya π
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih atas sharing ulasannya yang cukup lengkap. Dapat menambah wawasan tentang salah satu negara anggota ASEAN ini :)
BalasHapusNice artikel banget dioo, dapat membuka wawasan lebih luas dan paham lebih dalam tentang negara kamboja. Kalo boleh request next artikel nya bahas negara thailand dongg, hihi. Sukses terus buat diooo :* :)
BalasHapusGreat content. Makasih dio..
BalasHapusinformative sekaliiiii ππ
40% masyarakatnya pengalami gangguan mental, itu benar" new information buat aku. Seharusnya pemerintah kamboja fokus dan total dlm kasus ini krna kesehatan penduduk itu penting. Makasih dio ulasannya..
BalasHapussetuju dengan komentar sebelumnya kakak sekar, ternyata permasalahan suatu negara tidak melulu di perekonomian dan politik tetapi kesehatan juga apalagi kali ini sangat menarik yaitu masalah kesehatan kejiwaan. terimakasih infonya...
BalasHapusmenarik sekali informasinya kak, menambah wawasan sekali :)
BalasHapussangat disayangkan, walaupun tingkat pengangguran disana dpat turun scara drastis nmun blum sepenuhny terbebas dr msalah tersebut. thanks buat infonya dio, jdi lbih tau jelas ttg kamboja..
BalasHapusbanyak informasi baru yg saya dpat dari negara kamboja, terimakasih dio:)
BalasHapusBahasa penulisan yang sangat atraktif ,
BalasHapusinformasi yg disuguhkan juga terbilang detil.
Saya baru tahu kalau penduduk kamboja ternyata banyak yg mengalami masalah kejiwaan.
Miris sekali ...
Wah bagus juga artikelnya, cuma menurutku font sama background nya harusnya bisa lebih kreatif lagi dioo~ semangat yaaa! Good job!
BalasHapus