Cari Blog Ini

Sabtu, 09 April 2016

Mari Mengenal Kamboja


Dalam rangka menempuh Ujian Tengah Semester Genap saya akan membuat blog dengan tema negara berkembang. Di dunia ini terdapat negara maju dan negara berkembang. Keduanya memiliki karakteristik yang bisa dibilang berbanding terbalik. Setiap benua pasti mempunyai negara yang berkembang. Negara yang saya pilih adalah Negara Kamboja.
Sebelum kita beranjak ke Profil singkat dari Negara Kamboja, saya akan terlebih dahulu menjelaskan apa yang dimaksud dengan negara berkembang dan beberapa karakteristiknya.
Negara berkembang adalah negara yang mempunyai kesejahteraan rendah. Negara berkembang cenderung lambat dalam pembangunan infrastruktur juga perekonomian. Penduduk yang padat dan tingkat pengangguran yang tinggi membuat pendapatan perkapita suatu negara rendah.
Ciri-ciri Negara Berkembang :
1.        Bekas jajahan negara lain.
2.       Pasar dan informasi yang tidak sempurna.
3.       Tingginya tingkat pengangguran
4.       Over population atau kepadatan penduduk yang tidak terkendali.

Negara Kamboja.
Negara Kamboja adalah salah satu negara berkembang yang terletak di Asia Tenggara. Kamboja berbatasan langsung dengan Thailand di sebelah barat, Laos di sebelah utara, Vietnam di sebelah timur, dan Teluk Thailand di selatan. Negara Kamboja juga dilintasi oleh Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap. Negara yang bernama resmi Kerajaan Kamboja ini mempunyai luas wilayah 181.035 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 15.458.332 jiwa. Negara Kamboja yang merdeka pada 9 November 1953 ini beribu kota di Phnom Penh. Sistem pemerintahan Monarki Konstitusional dengan kepala negara oleh seorang raja yaitu raja Raja Norodom Sihamoni  dan dengan kepala pemerintahan atau yang menjalankan pemerintahan adalah seorang perdana menteri yaitu  Perdana Menteri Hun Sen.

Mengapa Kamboja disebut negara berkembang?

Pertama marilah kita lihat dari sejarahnya. Negara Kamboja adalah negara bekas jajahan Prancis atau disebut juga negara Prektorat Prancis.  Negara bekas jajahan Prancis ini dikuasai oleh Prancis dari tahun 1853 sampai tahun 1953. Setelah mengetahui bahwa Kamboja tidak ikut serta dalam perang Vietnam atau posisinya sebagai negara yang netral maka Prancis memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Kamboja tepatnya pada tanggal 9 November 1953. Lalu jadilah negara Kamboja dengan sistem pemerintahan Kerajaan atau Monarki. Pada saat dijajah oleh Prancis, Kamboja menyerahkan
Lalu setelah mengetahui bagaimana sejarah negara Kamboja, kita akan melihat bagaimana keadaan sumber daya alam, penduduk, kesehatan sampai ekonominya.
Negara ini merupakan negara berkembang selain karena bekas jajahan negara lain dikarenakan perekonomiannya di topang oleh sector pertanian. Sekitar 80-85% wilayahnya berupa lahan untuk menanam padi. Kamboja juga mempunyai hasil pertanian yang cukup banyak diantaranya adalah beras, jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak. Selain bekerja di sector pertanian, banyak penduduk Kamboja yang juga bekerja di Industri dan juga bekerja dalam sector perikanan tepatnya di sekitar danau Tonle Sap. Walaupun begitu, tetap rakyat Kamboja bertumpu banyak terhadap sector pertanian.

Penduduk Kamboja banyak yang berdiam di daerah pedesaan, karena kembali lagi banyak lahan pertanian yang terdapat disana. Mereka juga hidup secara tradisional seperti masyarakat desa pada umumnya mereka hidup sederhana dan rutin pergi ke candi budha. Mayoritas penduduk Kamboja beragama Budha, maka dari itu terdapat banyak candi budha. Tingkat pengangguran di Kamboja sempat mencapai angka 5,3 % tapi setelah itu berangsur-angsur berkurang hingga terakhir data yang saya dapatkan pengangguran di Kamboja sebesar 0,30% jumlah tersebut sangat menurun drastis membuktikan bahwa Kamboja berhasil menekan angka pengangguran. Meski demikian Kamboja belum bisa benar-benar terbebas dari masalah pengangguran sampai saat ini.
Upah minimum bagi pekerja berkisar sekitar $128,00 perbulan sehingga membuat pendapatan perkapita negara ini berkisar antara $1.080 dengan PDB sebesar $16.551 miliar.
Dalam perkembangan sistem informasi, Kamboja mengalami kelambatan. Maka dari itu ASEAN sempat mengunjungi Kamboja untuk mengurus mengenai pengumpulan database dan informasi-informasi yang akan dipublikasikan kepada masyarakat atau yang akan diterima oleh pemerintah maupun dunia internasional.
Lalu apa masalah yang dialami oleh masyarakat Kamboja ?
Negara Kamboja pernah mengalami yang menurut saya menarik untuk saya bahas dalam blog ini. masalah tersebut adalah sekitar 40% masyarakat di Kamboja mengalami masalah kejiwaan. Memang masalah ini bukan merupakan masalah ekonomi yang pelik dalam penyelesaiannya namun masalah ini juga menunjukkan bagaimana perkembangan masyarakat dan kesehatannya juga bagaimana pemerintah menghadapi masalah kesehatan yang tidak dapat disepelekan ini.
Masalah ini berawal dari kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental sangatlah rendah. Sebagian besar dari masyarakat Kamboja masih kental dengan kepercayaan magis. Jadi pandangan masyarakat terhadap penderita yang terkena gangguan/masalah mental adalah seseorang yang telah dimasuki oleh roh jahat dan merupakan sesuatu yang tidak dapat disembuhkan oleh medis. Hal tersebut membuat mereka lebih mempercayai dukun atau sesepuh yang sudah dianggap mempunyai ilmu sakti untuk mengatasi gangguan mental tersebut.  Tapi hanya segelintir dari penderita gangguan mental tersebut yang dibawa oleh keluarganya ke pengobatan (oleh dukun, dll) kebanyakan justru penderita disembunyikan ole keluarga atau kerabatnya agar tidak ada orang yang mengetahui. Namun, beberapa tahun terakhir ini kesadaran masyarakat terhadap gangguan mental mulai meningkat dan mengubah presepsi yang memandang negative pada gangguan mental menjadi lebih realistis. Mereka sudah mulai menyadari bahwa gangguan mental bukan merupakan gangguan dari roh jahat juga mulai mengesampingkan unsure magis yang dulu sangat kental. Mereka mulai bisa menerima teknologi medis yang akan menangani berbagai masalah kesehatan khususnya kesahatan mental. Hal tersebut tidak lepas dari usaha pemerintah melalui LSM atau organisasi-organisasi yang peduli dengan kesehatan mental masyarakat Kamboja. Pemerintah juga terus memberikan pelatihan kepada psikiater, perawat kesehatan jiwa, psikolog dan sebagainya. Pemerintah dan LSM membagi tugas dari atas yang dikerjakan oleh pemerintah dan dari bawah yang dikerjakan oleh LSM atau organisasi. Kalau pemerintah memberikan pelatihan kepada teknisi medis maka yang dilakukan LSM adalah memberikan pelatihan secara langsung terhadap masyarakat mengenai kesehatan mental juga bagaimana dampak kesehatan mental. Pelatihan tersebut ditujukan khususnya kepada tokoh masyarakat agar mereka sadar atas masalah ini dan bisa membantu orang lain untuk menangani dan mulai member pengetahuan kepada orang lain. Selain itu, disediakan pula kelompok konseling. Jadi lebih pada dilakukannya upaya pencegahan di berbagai tahap.
Lalu apa kendala dalam pelaksanaan berbagai upaya dalam penanganan masalah ini adalah tidak adanya dana untuk urusan masalah kesehatan mental ini bahkan tidak ada dana pula dari donator atau bantuan dari negara lain hal tersebut dikarenakn kebanyakan negara yang akan menjadi donator menginginkan hasil yang cepat padahal masalah kesehatan mental ini merupakan masalah yang tersembunyi dan membutuhkan proses yang panjang. Selain dana juga terdapat kendala pada kebijakan public. Pembuat kebijakan belum bisa memprioritaskan masalah ini. Dalam masalah ini pemerintah belum menetapkan kebijakannya secara jelas melainkan hanya melakukan upaya-upaya.
Lalu selain pemerintah dan LSM siapa saja yang berperan dalam masalah ini?
Biksu atau pemuka agama di Kamboja juga cukup berperan dalam masalah ini namun penanganannya masih dalam bentuk doa-doa atau ritual tertentu. Mengapa Biksu diharapkan berperan? Karena masyarakat akan mencari bantuan kepada seseorang yang dipercayainya, dan seseorang itu adalah biksu atau pemuka agama.


Negara atau organisasi mana saja yang terlibat dalam masalah mental di Kamboja ?
Satu-satunya negara yang mau membantu adalah negara Australia. Australia megirimkan beberapa ahli psikiater lalu sebagian besar upaya-upaya yang dilakukan adalah oleh peerintah dan para ahli dari Australia. Para ahli dari Australia tersebut benar-benar bekerja keras untuk membebaskan masyarakat Kamboja dari masalah mental tersebut karena masalah tersebut tidak bisa disepelekan. Australia juga menyarankan adanya kampanye di Kamboja seperti yang telah dilakukan di Australia yaitu kampanye Mental As. Kampanye tersebut adalah kampanye yang dilakukan oleh the Australian Broadcasting corporation sebagai bagian dari Pekan Kesehatan Mental di Australia. Kampanye tersebut memberitahu bahwa jika seseorang merasa stress, perlu nasehat atau perlu dukungan diharapkan segera berkunjung ke layanan kesehatan yang tersedia.
Dampak yang dapat dirasakan terhadap kehadiran Australia adalah mulai teratasinya masalah kesehatan mental dengan bertahap walaupun belum 100% teratasi, mulai ada kesadaran oleh masyarakat Kamboja untuk peduli terhadap kesehatannya masing-masing (meliputi kesehatan mental dan fisik).








Referensi :
1. www.mfaic.gov.kh (official website Cambodia)
2. id.trandingeconomics.com/cambodia/unemployment-rate
3. psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?=com_content&view=article&id=669&itemid=610
4. m.radioaustralia.net.au



33 komentar:

  1. Ternyata ada yah negara yang tidak hanya mempunyai masalah kronik seperti ekonomi dan politik. Terimakasih sudah menambah pengetahuan saya. Semangatt!!

    BalasHapus
  2. Interesting sekali dio.... Benar-benar menambah wawasan. Saya baru tau kalau keadaan sosial di kamboja benar-benar mempengaruhi sektor perekonomiannya.
    Ditunggu post yg selanjutnyaa!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh arigatou diahh! Semoga bisa posting lbh banyak negara yahh😊

      Hapus
    2. Bermanfaat sekali mbak , jadi tau deh kamboja kek gimana ngga cuma tau angkor wat di tomb raider aja ahaha

      Hapus
    3. Makasih ya ini sangat berguna bagiku

      Hapus
  3. Luar biasa... kupasan yang menarik.... calon lulusan h.i berkualitas .... dilematik pengobatan konvesional kamboja memang scope yg menarik... 2 jempol dio

    BalasHapus
  4. Kupasan tentang Kamboja menambah wawasanku dio, sangat menarik, permasalahan yang dialami kamboja dipaparkan dengan baik pula.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa lebih memperluas wawasan ya elis. Danke😊

      Hapus
  5. Waaaa menarik sekali. Mungkin besok bisa bahas Indonesia juga kalik ya secara mendetail hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soon yah kak Indonesianya. Thanku btw😊

      Hapus
    2. Soon yah kak Indonesianya. Thanku btw😊

      Hapus
  6. Wah bagus sekali yah.. Ternyata kambojo juga sangat luar biasa..makasih atas infonya yah kak

    BalasHapus
  7. Wahhh ciamik ciamikk ulasannya lengkap

    BalasHapus
  8. Wahhh ciamik ciamikk ulasannya lengkap

    BalasHapus
  9. Luar biasa sekali ulasan nya. Terima kasih sudah menambah wawasan saya dioo. Sukses terus !!!
    Saya tunggu info-info selanjutnya dioo, semoga bermanfaat untuk semua.

    BalasHapus
  10. NICE !!! sangat menarik untuk menambah wawasan :)

    BalasHapus
  11. Terimakasih atas sharing ulasannya yang cukup lengkap. Dapat menambah wawasan tentang negara Kamboja :D

    BalasHapus
  12. Ternyata pemerintah kamboja peduli sekali dengan masyarakatnya . Terbukti dengan adanya upaya yang diberikan pemerintah kepada masyarakat untuk mengubah perspektif penyakit itu bukan karena makhluk halus melainkan memang sebuah penyakit yang memang harus disembuhkan . Thats great !!! Ditunggu post negara lainnyaaa diiooo πŸ’ž

    BalasHapus
  13. Ternyata di zaman yang modern ini masih banyak masyarakat kamboja yang percaya dengan mistis ya, terimakasih dio informasinya menambah wawasan saya πŸ˜‰

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Terimakasih atas sharing ulasannya yang cukup lengkap. Dapat menambah wawasan tentang salah satu negara anggota ASEAN ini :)

    BalasHapus
  16. Nice artikel banget dioo, dapat membuka wawasan lebih luas dan paham lebih dalam tentang negara kamboja. Kalo boleh request next artikel nya bahas negara thailand dongg, hihi. Sukses terus buat diooo :* :)

    BalasHapus
  17. Great content. Makasih dio..
    informative sekaliiiii 😊😊

    BalasHapus
  18. 40% masyarakatnya pengalami gangguan mental, itu benar" new information buat aku. Seharusnya pemerintah kamboja fokus dan total dlm kasus ini krna kesehatan penduduk itu penting. Makasih dio ulasannya..

    BalasHapus
  19. setuju dengan komentar sebelumnya kakak sekar, ternyata permasalahan suatu negara tidak melulu di perekonomian dan politik tetapi kesehatan juga apalagi kali ini sangat menarik yaitu masalah kesehatan kejiwaan. terimakasih infonya...

    BalasHapus
  20. menarik sekali informasinya kak, menambah wawasan sekali :)

    BalasHapus
  21. sangat disayangkan, walaupun tingkat pengangguran disana dpat turun scara drastis nmun blum sepenuhny terbebas dr msalah tersebut. thanks buat infonya dio, jdi lbih tau jelas ttg kamboja..

    BalasHapus
  22. banyak informasi baru yg saya dpat dari negara kamboja, terimakasih dio:)

    BalasHapus
  23. Bahasa penulisan yang sangat atraktif ,
    informasi yg disuguhkan juga terbilang detil.

    Saya baru tahu kalau penduduk kamboja ternyata banyak yg mengalami masalah kejiwaan.
    Miris sekali ...

    BalasHapus
  24. Wah bagus juga artikelnya, cuma menurutku font sama background nya harusnya bisa lebih kreatif lagi dioo~ semangat yaaa! Good job!

    BalasHapus